Pemuda di Maluku Tenggara Barat Kecam Maraknya Terorisme di Indonesia

Pemuda di Maluku Tenggara Barat Kecam Maraknya Terorisme di Indonesia


Pemuda di Maluku Tenggara Barat Kecam Maraknya Terorisme di Indonesia

Posted: 15 May 2018 04:55 PM PDT

Pemuda Tanimbar Kutuk dan Kecam Aksi Teror Bom di IndonesiaSAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Puluhan pemuda di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku melakukan aksi solidaritas mengutuk dan mengecam aksi teror bom di Surabaya dan mendukung Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membasmi terorisme di Indonesia pada Selasa (15/5).

Aksi yang digalang oleh beberapa perwakilan organisasi kepemudaan diantaranya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Pemuda Katolik, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Pemuda Pancasila dan Badan Eksekutif Mahasiswa  (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu (STIMAS) dilaksanakan di Tugu Sukarno, Taman Kota Saumlaki.

Dalam orasinya yang dibaca oleh perwakilan organisasi, para pemuda ini menyatakan bahwa teror yang dilakukan oleh kelompok teroris di Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak beradab.

"Akhir-akhir ini tindakan non-kemanusiaan semakin tampak di Negara Indonesia. Baru beberapa hari negara berduka terkait penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh kawanan teroris di Mako Brimob, negara kembali dirudung duka oleh aksi teror di sejumlah titik kota di Surabaya," ujar perwakilan KNPI.

Dikatakan aksi teror pada hari Minggu 13 Mei 2018 yang menyerang langsung tempat-tempat ibadah diantaranya Gereja Katolik Snata Perawan Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Arjuna serta bom bunuh diri di Sidoarjo dan Polrestabes Surabaya dengan total korban mencapai  merupakan duka warga Indonesia.

"Kami menyatakan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap korban yang meninggal dunia dan luka akibat bom bunuh diri tersebut. Kami mengecam keras tindakan teroris yang tidak berprikemanusiaan," ujar mereka.

Selanjutnya pihaknya mendesak Presiden Joko Widodo untuk evaluasi kinerja Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri dalam menyelesaikan kasus terorisme di Indonesia.

"Tangkap dan adili pelaku tindakan teroris yang tidak berprikemanusiaan," ujar para Pemuda.

Selanjutnya mereka mendesak Pemda dan Polres MTB dalam meningkatkan pengamanan di Kepulauan Tanimbar yang merupakan daerah perbatasan yang rawan menjadi alur persinggahan para teroris.


"Sehubungan dengan ditemukannya sebagian pelaku teroris dengan cadar, maka perlu dilakukan pemantauan khusus di Saumlaku guna menghindari hal yang sama di Surabaya. Kami mendesak Pemda MTB segera memeriksa data penduduk tetap dan sementara untuk menghindari adanya penyusup yang berpotensi terhadap tindakan terorisme," ungkap orator.

Mereka juga mengajak semua elemen masyarakat untuk teguhkan persatuan dan kesatuan guna menghentikan pelemahan negara dari tindakan teror dengan memperkuat kedudukan dan pelaksanaan Undang-Undang Terorisme di DPR RI. (Anna Aurmatin)

Gerai Rumah Kita Saumlaki Diminati Warga Tanimbar

Posted: 15 May 2018 09:21 AM PDT

Minat Belanja di Gerai Rumah Kita Saumlaki MeningkatSAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Antusias masyarakat mengunjungi Gerai Rumah Kita Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) melalui anak perusahaannya PT. Sarana Bandar Nasional (SBN) ini sangat tinggi. 

Hal ini diutarakan penanggung jawab Gerai Rumah Kita, Ria Christelda Manuhuwa,  dalam sehari pengunjung gerai tersebut mencapai ratusan pembeli.

"Sejak dibuka pada tanggal 12 Maret lalu, gerai ini selalu ramai sekali. Pengunjung dalam sehari banyak, kira-kira ratusan pengunjung  ada," ujar ia saat diwawancarai Lelemuku.com, beberapa waktu lalu.

Ia mengakui pihaknya selalu memberikan pelayanan yang optimal, mulai dari pukul 09.00 WIT hingga 18.00 WIT, namun akan dilanjutkan jika konsumen masih berbelanja di gerai yang berlokasi di Jalur Kedua, Kompleks Pasar Omele Sifnana.

Masyarakat yang berkunjung ke gerai ini juga dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat yang berada di Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (tansel) dan masyarakat yang datang dari desa-desa yang jauh, para Aparatur Sipil Negara (ASN) bahkan para penjual. 

"Buka dari jam 9 pagi dan tutupnya jam 6 sore, tapi kita tunggu sepi dulu baru kita tutup. Kalau masih ada pembeli kita layani," aku Ria.

Harga yang ditawarkan sangat jauh berbeda dengan harga pasar. Barang-barang yang sering dicari oleh masyarakat adalah Sembilan Bahan Pokok (Sembako) dan kebutuhan dasar lainnya.

"Yang paling dicari itu tepung, beras dan ayam," lanjut wanita yang merupakan Staff Junior  dari Sarana Bandar Indotranding atau Pelni Mart.

Ria mengungkapkan pihaknya selalu menyediakan produk baru sesuai dengan kebutuhan warga Kepulauan Tanimbar, contohnya barang yang selalu diminta masyarakat adalah tepung Segitiga Biru diganti tepung Kompas karena jauh lebih murah, kemudian minyak goreng Bimoli ke Lavenia dan susu bubuk.

"Biasa kami pesan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan masyarakat. Kami pesan yang refill atau isi ulang agar harganya lebih murah di banding yang botol," ungkap dia. 

Penanggung jawab gerai ini menambahkan pada bulan Mei ini akan menambah produk baru, seperti handbody, sabun cair, shampo dan barang-barang kosmetik yang bisa dibeli riteil dan enceran.

"Bulan sudah mulai ada sabun cair. Pokoknya yang biasa masyarakat beli di sini jadi bisa kalau riteil dan enceran juga bisa," tambah ia.

Gerai Rumah Kita Saumlaki merupakan pusat logistik program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang wajib dilaksanakan dalam rangka mendukung tercapainya tujuan untuk mendukung pencapaian program tol laut bagi masyarakat di MTB yaitu menjaga ketersediaan stok dan menekan disparitas harga barang pokok dan penting. 

Program tersebut telah dirintis pelaksanaannya di Kabupaten MTB sejak tahun 2017 lalu dan terlaksana berkat kerja sama antara Pemerintah Kabupaten MTB, PT. PELNI (Persero), PT. Kalwedo Kidabela, PT. Sarana Bandar Indo Trading dan PT. Sarana Bandar Nasional dan PT Graha Aksa.

Berikut daftar harga barang unggulan di Gerai tersebut, diantaranya Gulaku Putih 500 Gram (g) Rp8.000 per bungkus dan Rp295.000 per karton, Tepung Segitiga Biru 25 Kg Rp 180.000 per karton, Mie Sedaap Soto 75g Rp2.500 perbungkus dan Rp88.000 per karton, Bimoli 1 liter Rp17.000 per boto dan Rp198.000 per karton, Minyak goreng Lovina isi ulang 1 Lt Rp12.000 perbungkus dan Rp135.000 per karton, Amanda Margarine 200 g Rp3.000 perbungkus dan Rp198.000 per karton, Beras Lumbung Merauke 20 kg Rp240.000 dan Ayam Beku 1,2 Kg Rp39.000  perekor dan Rp775.000 per 20 ekor. (Aksamina Masela)

Kementerian Kesehatan Minta Pemda Buru Penuhi Layanan Fasilitas RS Namlea

Posted: 15 May 2018 08:23 AM PDT

Nila Moeloek Minta RS Namle Maksimalkan Standar Fasilitas LayananNAMLEA, LELEMUKU.COM - Kementerian Kesehatan meminta Pemerintah Kabupaten Buru, Provinsi Maluku agar memenuhi kualifikasi dan standard fasilitas layanan kesehatan secara nasional.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek ketika tiba di Namlea, Jumat (11/05), dalam rangka kunjungan kerja. Kedatangan Menkes yang didampingi Sekretaris Jenderal Untung Suseno Sutarjo dan pelaksana tugas Gubernur Maluku Zeth Sahuburua disambut oleh Bupati Buru Ramly I Umasugi di Bandara Namniwel.

Menkes beserta rombongan langsung menuju Rumah Sakit Namlea sebagai RS Pusat Rujukan Regional. Di sana Menkes meninjau setiap fasilitas seperti di antaranya kamar operasi, ruang pemulihan, IGD, dan ruang resusitasi.

Menkes meminta Direktur RS Namlea dr Helmi Koharjaya untuk segera memaksimalkan fasilitas yang tidak berfungsi seperti Computerised Tomography (CT) Scan yang tidak berfungsi karena keterbatasan listrik. Selain itu Menkes pun meminta agar pihak RS dapat merenovasi ruangan yang tidak sesuai dengan peruntukannya, seperti ruang bedah yang seharusnya tidak terdapat jendela.

Dr Helmi mengaku untuk memenuhi itu semua membutuhkan bantuan dana dari APBN dan APBD. Saat itu, pihaknya pun tengah mengupayakan bantuan kepada pemerintah daerah dan pusat.

RS Namlea memiliki 11 dokter spesialis dan 5 dokter umum, dan saat ini tengah dalam proses pembangunan RS baru yang ditargetkan selesai dalam lima tahun. Nantinya, RS Namlea yang saat ini ada rencananya akan dijadikan sekolah keperawatan.

Selanjutnya, Menkes meninjau tempat penyulingan minyak kayu putih binaan Puskesmas Namlea. Terdapat 12 tungku penyulingan dengan menggunakan peralatan tradisional.

Proses penyulingan membutuhkan api yang cukup besar sehingga menimbulkan banyak asap di sekitar tungku. Menkes mengimbau para pekerja untuk menjaga kesehatan dan menggunakan masker untuk menghindari masalah pernapasan akibat asap.

Ke depannya, Menkes berharap penyulingan itu bisa menggunakan gas sehingga tidak menimbulkan banyak asap.

Tempat penyulingan minyak kayu putih binaan Puskesmas tersebut disahkan berdasarkan SK Kepala Puskesmas Namlea pada 2017 tentang penetapan penanggungjawab Usaha Kecil Menengah (UKM).

Terkait kesehatan lingkungan (Kesling), Direktur Kesling, Kemenkes dr. Imran Agus Nurali menilai ada tiga faktor yang harus diperhatikan di tempat penyulingan minyak kayu putih itu, yakni kualitas udara, penambahan tanaman penghasil oksigen di sekitar tungku, dan sanitasi.

Banyaknya asap yang dihasilkan menyebabkan kualitas udara menurun. Karenanya, Imran mendukung imbauan Menkes, ke depannya agar dapat menggunakan gas.

Imran mengatakan, akan lebih baik bila di sekitar tungku ditanami tanaman penghasil oksigen. Sementara terkait sanitasi, tidak menjadi masalah karena para pekerja tidak menetap di sana. (HumasKemenkes)

Pemerintah Kabupaten Buru Siap Bangun Rumah Sakit Tipe C

Posted: 14 May 2018 10:19 PM PDT

NAMLEA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kabupaten Buru, Provinsi Maluku dalam lima tahun siap membangun Rumah Sakit (RS) regional baru tipe C. Untuk itu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek berpesan agar fasilitas layanan kesehatan di RS baru itu lebih lengkap dari RS yang sekarang.

Saat ini, di Pulau Buru hanya ada satu RS tipe D sebagai RS Pusat Rujukan Regional. Rencananya RS tersebut akan menjadi Sekolah Keperawatan ketika RS yang baru bisa digunakan.

Menkes Nila mengatakan selagi proses pembangunan RS baru berlangsung, fasilitas dan pelayanan kesehatan di RS yang ada tetap dimaksimalkan.

"Ini RS tipe D, dan direncanakan akan dibuat RS baru tipe C di daerah yang lain. Ini kelihatannya ada transisi antara RS ini dan yang baru tapi yang baru belum jadi. Jadi tentu kesan saya sebenarnya ini (RS lama) mesti dimaksimalkan apapun yang masyarakat butuhkan," kata Nila usai kunjungan ke RS Namlea di Kabupaten Buru, Maluku, Jumat (11/05).

Selain itu, Menkes pun mengingatkan agar jangan melupakan syarat-syarat RS yang harus dipenuhi yang mengacu pada Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang RS.

"Jadi, saya minta betul tentu syarat-syarat sebagai RS itu harus dipenuhi," kata Menteri Nila.

Menkes berharap dengan adanya RS baru tipe C, fasilitas yang ada di RS lama bisa dimanfaatkan kembali di RS yang baru.

Bupati Buru Ramli I Umasugi mengatakan target pembangunan RS tipe C selesai dalam kurun waktu lima tahun, dan sekarang sudah menginjak tahun kedua. Jumlah total anggarannya kurang lebih Rp91 miliar dari APBD setempat. (HumasKemenkes)
Bagi ke WA Bagi ke G+